Oleh : Ferra Raoyan
Jengah dengan semua kedukaan ini
Ingin segera berlalu dan meninggalkan luka ini
Merindumu yang sedang mencumbui jiwa yang lain di singgasanamu!!
Merindumu yang sedang mencumbui jiwa yang lain di singgasanamu!!
lantas siapakah aku?
Tak lebih hanya sebagai pelacurmu
Teman tidur dikala sepimu
Ketika pekat malam
Kau memang datang menembus kebekuan hati
Menelanjangi keangkuhan diri
Berpagut,dengan pengkhianatan yang tak bersudah
Kau memang datang menembus kebekuan hati
Menelanjangi keangkuhan diri
Berpagut,dengan pengkhianatan yang tak bersudah
Namun ...
Tak sedetikpun pernah matamu menatapku dalam
Menelisik kedasar hati yang terdalam.
Mencoba menghapus luka yang terus saja menganga
Tak sedetikpun pernah matamu menatapku dalam
Menelisik kedasar hati yang terdalam.
Mencoba menghapus luka yang terus saja menganga
Bait cinta yang kau suguhkan,
Manis janji yang kau ukirkan pada setiap
kelamnya malam.
Yang lalu kau bubuhkan dengan cumbuan di selasar tubuh yang terus bergetar. Dan akan hanya sebatas itu...
Tak lebih dari Janji !
Janji atas setiap pengabdian tubuh ini
Padamu Pemilik hati ku !